Rabu, 01 September 2010

Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik

Mudik adalah salah satu ’ritual’ yang sangat ditunggu-tunggu bagi warga pendatang dari luar daerah ketika liburan panjang atau menjelang hari raya. Namun, dibalik kegembiraan akan bertemunya sanak saudara di kampung, kekuatiran akan rumah yang ditinggal beberapa hari juga menjadi persoalan tersendiri bagi pemudik. Tidak sedikit rumah warga yang ditinggal mudik dimasuki oleh maling. Untuk mencegah hal tersebut, simak tips berikut ini:


1. Hindari hal-hal yang dapat menunjukan bahwa rumah Anda kosong agar tidak menarik perhatian si pencuri. Tindakan tersebut misalnya dengan meminta kepada agen koran untuk tidak mengirimkan koran selama Anda pergi, menggunakan lampu otomatis yang dapat mati dan menyala sendiri dengan di setting terlebih dahulu waktu yang diinginkan. Selain itu cara lainnya adalah dengan meletakkan sandal/sepatu didepan pintu rumah.

2. Jangan biarkan barang-barang berharga seperti uang cash dan perhiasan diletakkan di lemari rumah. Sebaiknya uang dan perhiasan ditaruh di bank agar lebih aman.

3. Pastikan semua pintu dan jendela terkunci sebelum meninggalkan rumah.

4. Matikan semua listrik yang tidak digunakan, PAM, dan cabut selang gas serta kompor untuk menghindari arus pendek yang dapat mengakibatkan kebakaran.

5. Titipkan rumah kita ke tetangga yang tidak mudik atau informasikan kepada petugas keamanan dilingkungan rumah.

6. Pasang alarm untuk mencegah masuknya pencuri ke rumah kita.

7. Jika perlu, pasang camera tersembunyi di titik tertentu seperti kamar tidur dan ruang keluarga selama Anda bepergian.Selamat bermudik ria




Ayo Baca Lanjutannya....

Selasa, 24 November 2009

Tips memilih bank untuk KPR

Membeli rumah dengan kredit (KPR) merupakan pilihan utama untuk pasangan muda di Jakarta. Tulisan ini ditujukan untuk pasangan muda yang berencana membeli rumah dengan kisaran 150-350 juta. Dengan harga ini, rumah yang didapatkan mulai luas tanah 70-120an atau 2-3 kamar tidur. Berdasarkan pengalaman kami selama ini beberapa hal pertimbangan yang harus dipikirkan baik-baik sebelum memilih bank KPR adalah:

1. Segmentasi bank
Niaga, Permata, Panin bersaing di segmen yang sama: rumah-rumah menengah di pinggiran jakarta dengan range 150-300 juta. Biasanya developer sudah menggandeng bank-bank tersebut sejak awal, kecuali perumahan spesifik seperti Legenda Wisata yang dibangun Duta Pertiwi dengan group Sinar Mas tentunya menganjurkan BII (Bank Group Sinar Mas) sebagai KPR pilihannya. Atau Daan Mogot Arcadia dengan Bank Eksindonya yang masih dalam satu group.


Niaga dikenal sebagai bank paling agresif. Niaga banyak menggandeng developer-developer kecil, ukuran 40-200 rumah per kompleks. Kalau kita mencari rumah-rumah dipinggiran Jakarta sebagian besar menawarkan Niaga sebagai pilihan KPR-nya.

BTN dikenal sebagai bank untuk KPR menengah ke bawah dalam skala besar. Prakteknya dilapangan BTN cenderung tidak agresif dalam menawarkan KPR-nya. Memang sih banyak yang berkomentar,
“KPR? kenapa ga di BTN saja”, gampang jawabannya:
“Lha BTN emang kantornya dimana?”

BNI, yang membajak kepala Divisi KPR dari Bank Niaga pun menawarkan fitur yang mirip-mirip dengan bank Niaga. Masalahnya, perumahan manakah yang digandeng oleh BNI? Mandiri yang dikenal kuat di Corporate, BCA yang di Consumer Banking, nampaknya tidak begitu terlihat di segmen perumahan menengah ini.

Kesimpulan: Niaga dan Permata #1 di kategori ini, BNI pun di 2007 ini sedang memfokuskan untuk KPRnya

2. Fleksibilitas persyaratan
Teorinya persyaratan KPR disemua bank sama, harus ada NPWP, harus ada pengalaman 2 tahun sebagai karyawan tetap, harus ada ini itu. Tapi prakteknya tidak ada karyawan yang sempurna bukan, makanya pertimbangan fleksibilitas bank harus dijadikan pertimbangan utama

Contoh: Join income / cicilan yang dibayar bersama suami dan istri seringkali berurusan pelik. Bank Niaga dan Panin memandang istri hanya komponen penunjang untuk cicilan kredit. Akibatnya status istri tidak menjadi masalah besar, apakah istri karyawan permanen/kontrak, belum ada NPWP. Sebaliknya bank Permata, BCA memandang istri sebagai komponen utama. Akibatnya semua dokumentasi harus lengkap.

Kesimpulan: Bank Panin #1 di kategori ini, Niaga #2
catatan, fleksibilitas bank Panin sempat menuai kritik dari teman-teman. Konon bank Panin masih menggunakan sistem perhitungan manual untuk approval KPR-nya, sementara bank lain menggunakan sistem komputerisasi yang mengharuskan proses prosedural.

3. Birokrasi
Birokrasi ini terkait dengan sistem kerja bank tersebut. Bank Niaga, Panin, BRI misalnya menggunakan sistem account officer (AO). Dengan sistem AO ini proses pencarian nasabah, analisa kredit hingga appraisal dikerjakan oleh satu orang yaitu sang AO dari awal hingga akhir. Keuntungannya appraisal yang dihasilkan bisa lebih tinggi, apalagi untuk rumah second. Sistem ini juga cukup rawan unsur KKN (sogok menyogoknya). Dalam beberapa kali diskusi, baik dengan developer, properti agent, atau pihak bank. Budaya untuk menyogok agar memudahkan aplikasi ini kerap dilakukan.

Sebaliknya bank Permata menggunakan sistem bertingkat. Artinya group bisnis dan analis adalah orang yang berbeda. Dalam kasus ini proses pencarian nasabah dikerjakan si A, sedangkan perhitungan kredit dikerjakan oleh si B. Ribet memang tapi dengan sistem ini Bank Permata berani menawarkan bunga paling rendah di 12.8% pa

Kesimpulan: Bank dengan model AO (Niaga, Panin, BRI) #1 dikategori ini

4. Negotiation/Bargaining
4.1 Negoisasi appraisal harga rumah
Proses kredit sebagaimana proses jual beli adalah hal yang penuh subyektivitas. Hal ini bisa berbuntut panjang semisal: Harga rumah second 300 juta, bisa jadi dinilai Niaga 250juta, dinilai Panin 270juta, dinilai BRI 350 juta. Angka ini dari mana, memang ada rumusnya seperti

luas tanah X harga pasaran + luas bangunan X harga pasaran + harga strategis

Tapi angka ini sebenarnya negotiable, tergantung kepentingan si credit officer dan nasabah itu sendiri. Kata orang “everything’s negotiable”

4.2 Negoisasi limit credit
Limit credit yang diberikan pun penuh dengan negoisasi. Gaji si amir di Telkomsel misalnya, 1 juta perbulan, tapi dalam satu tahun amir bisa 24 kali gaji. Gaji budi di software house bisa 2 juta tapi overtime budi bisa hingga 3 juta perbulan misalnya. Niaga menghitung nilai cicilan dari gaji terendah dalam satu tahun, tapi Panin menghitung dari rata-rata gaji sedangkan Permata menghitung dari analisa lainnya

Kesimpulan: Bank dengan AO yang agresif menduduki peringkat #1. Sebenarnya agak sulit memlih bank terbaik dalam kategori ini. Yang ada adalah AO/credit officer yang pintar atau yang lamban. Tapi overall Panin #1

5. Lain-lain
Komponen ini sebenarnya banyak tapi kami memilih mengkategorikannya dalam ‘tidak signifikan’. Sehingga kami lebih memfokuskan pada hal-hal sebelumnya. Seperti:

4.1 Bunga Bank,
Diskusi mengenai bunga bank bisa sangat menarik apalagi dikaitkan dengan issue floating vs fixed rate, subsidi bunga, suku bunga BI, syariah vs konvensional. Menurut kami, issue bunga bank sebaiknya tidak perlu dipusingkan. Dasarnya adalah setiap bank berkompetisi dan suku bunga sebenarnya sudah merupakan ‘ketetapan alam’ yang tidak perlu dipusingkan.
FYI, per january 2007. Permata di 12.8%, Niaga 13.88%, BCA, BNI, Mandiri di 14%. Fluktuasi jelas, konon 2005 sendiri pernah suku KPR di 20%

4.2 Feature
Ada angsuran suka-sukanya BNI, ada extra paymentnya, ada asuransinya Bank Mega. Stop, komponen ini membingungkan. Jangan terlalu dipusingkan oleh komponen ini.

4.3 Reputasi Bank
Panin, NISP mungkin tidak seterkenal Niaga atau BTN (yang justru di segmen menengah massal). Kami belum sampai mendiskusikan kategori ini.

Ayo Baca Lanjutannya....

Rabu, 24 Juni 2009

Tip mendesain ruang keluarga

Seperti yang kita ketahui bahwa ruang keluarga sangatlah identik sebagai tempat untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Tapi tidak terbatas pula bahwa ruang keluarga sebagai pusat berbagai kegiatan, terutama untuk masyarakat perkotaan. Selain sebagai ruang berkumpul anggota keluarga, ruangan ini juga sesekali sebagai ruang tamu. ruang bermain anak-anak, area baca, bahkan untuk ruang belajar anak dan teman-temannya.

Karena ruang keluarga merupakan tempat berkumpul banyak orang, maka ruang keluarga sebisa mungkin dibikin senyamannya untuk berbagai kegiatan. Beberapa langkah perlu dilakukan untuk mendukung kenyamanan tersebut, salah satu contohnya adalah soal pemilihan furnitur. Supaya bisa berfungsi maksimal, maka pilihlah furnitur yang tepat. Sofa berbentuk L yang empuk bisa menjadi furnitur utama. Kenapa memilih bentuk L? karena bisa menampung lebih banyak orang. Tetapi bilamana ruangan anda tidak cukup besar untuk meletakkan sofa L, maka sofa dua dudukan (love seat) juga bisa dijadikan alternatif pilihan.

Untuk sisi interior ruang keluarga, maka perlu diterapkan tata interior yang tepat agar fungsi ruang lebih maksimal. Pemilihan interior tentunya harus dikaitkan dengan kegiatan lain yang sering dilakukan di ruang itu.
Sebagai contohnya: untuk mendukung kegiatan kumpul keluarga maka perlu diletakkan set sofa pada bagian tengah ruang dan menghadap ke arah set televisi. Dimana hal ini akan menjadikan kegiatan kumpul menjadi lebih akrab. Dan juga perlu anda siapkan karpet untuk mendukung kenyamanan. Tujuan yang lain dari penyediaan karpet adalah sebagai area bagi anak-anak dan teman-temannya berkumpul dan bermain. Kita bisa saja memilih karpet berukuran besar, sehingga selain menjadi pemanis ruang keluarga, karpet juga berfungsi sebagai area bermain, area duduk maupun rebahan.

Dari sisi desain cahaya ruangan, maka siapkanlah pencahayaan yang memadai. Penerangan menyeluruh untuk menerangi ruangan adalah sangat sesuai, dan bila memungkinkan maka perlu ditambahkan penerangan khusus untuk menciptakan mood pada ruangan yang bisa dirubah atau disesuaikan sesuai dengan kebutuhan yang anda inginkan.

Sumber tulisan: Anissa, foto oleh: Surai, lokasi: Show unit mansion at Kemang, Prapanca, Jakarta Selatan. ideaonline.co.id

Selamat mendesain ruang keluarga anda.
Ayo Baca Lanjutannya....

Pilih Bata Atau Batako

Bilamana anda akan membangun rumah, tentunya akan terlintas pikiran pakai batu bata atau batako ya?
Untuk menjawab pertanyaan itu maka baiknya kita lakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari masing masing material tersebut:

* Seperti kita ketahui, bata merah lebih kuat dibandingkan batako. Mengapa? karena dimensi batako lebih besar daripada bata merah dan disamping itu batako mempunyai rongga, terkecuali bila rongga tersebut diisi semen atau batako press.


* Bata merah memiliki sifat menahan panas yang lebih bagus dibandingkan batako sehingga bangunan dengan bata merah tidak sepanas batako.
* Bata merah lebih mahal atau lebih memakan biaya baik dari sisi material maupun dari waktu pasang.
* Bila tidak diplester maka batako memberikan visual dinding yang lebih rapi dibanding bata merah. Tetapi bila memang sengaja tidak diplester untuk memberikan kesan seni, bata merah bisa memberikan hasil yang lebih artistik natural karena warna merah tanahnya.
* Didalam opini masyarakat terdapat pendapat bahwa batako adalah bahan bangunan kelas dua sehingga membuat nilai jual kembali rumah yang dibangun dengan bahan batako menjadi lebih rendah.
Ayo Baca Lanjutannya....